Peningkatan Kasus Infeksi Menular Seksual Tantangan Serius Bagi Kesehatan Global

akurasi 2019
3 Min Read
Peningkatan Kasus Infeksi Menular Seksual Tantangan Serius Bagi Kesehatan Global. Foto: Ist.

Akurasi.id. Jakarta – Laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan peningkatan tajam dalam kasus infeksi menular seksual (IMS), khususnya sifilis dan gonore. Angka ini menjadi alarm besar bagi kesehatan global, mengingat peningkatan kasus yang signifikan terjadi di berbagai wilayah, terutama Amerika dan Afrika.

Lonjakan Kasus Sifilis

Pada tahun 2022, kasus baru sifilis di kalangan orang dewasa berusia 15-49 tahun meningkat lebih dari 1 juta, mencapai total 8 juta kasus. Hal ini jauh melebihi target pengurangan yang telah ditetapkan oleh negara-negara anggota WHO, yaitu menurunkan jumlah infeksi sifilis pada orang dewasa hingga 0,71 juta pada tahun 2030.

“Kenaikan kasus sifilis sangat mengkhawatirkan,” ujar Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus. Namun, dia juga menambahkan bahwa ada kemajuan penting dalam akses terhadap diagnostik dan pengobatan yang dapat membantu mengendalikan epidemi ini. “Kita memiliki alat yang diperlukan untuk mengakhiri epidemi ini sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030, namun negara-negara harus memastikan bahwa mereka melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mencapai target ambisius yang mereka tetapkan sendiri,” jelasnya.

Gonore Multiresisten Menjadi Ancaman

Selain sifilis, gonore yang kebal terhadap antibiotik juga meningkat secara signifikan. Data WHO menunjukkan bahwa dari 87 negara yang memantau resistensi antimikroba gonore, sembilan negara melaporkan peningkatan resistensi terhadap ceftriaxone, pengobatan lini terakhir untuk gonore, dari 5 persen menjadi 40 persen pada tahun 2023.

Dampak Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 turut berkontribusi pada lonjakan kasus IMS, termasuk sifilis kongenital yang terkait dengan 523 kasus per 100.000 kelahiran hidup per tahun selama pandemi. Pada tahun 2022, tercatat 230.000 kematian terkait sifilis.

Peningkatan Kasus Hepatitis dan HIV

Laporan WHO juga menunjukkan peningkatan kasus hepatitis B dan C. Pada tahun 2022, tercatat sekitar 1,2 juta kasus baru hepatitis B dan hampir 1 juta kasus baru hepatitis C. Jumlah kematian akibat virus hepatitis juga meningkat dari 1,1 juta pada tahun 2019 menjadi 1,3 juta pada tahun 2022.

Infeksi HIV sedikit berkurang dari 1,5 juta kasus pada tahun 2020 menjadi 1,3 juta kasus pada tahun 2022. Namun, angka kematian terkait HIV tetap tinggi, dengan 630.000 kematian pada tahun 2022, di mana 13 persen di antaranya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Langkah WHO dan Tindakan Global

WHO terus memantau situasi ini dan memperbarui rekomendasi pengobatan untuk mengurangi penyebaran jenis gonore multiresisten. Dr. Tedros menegaskan pentingnya kolaborasi global untuk mempercepat akses ke perawatan kesehatan yang krusial, termasuk diagnostik dan pengobatan, dalam upaya mencapai target kesehatan yang ambisius.

Peningkatan infeksi menular seksual seperti sifilis, gonore, klamidia, dan trikomoniasis yang dapat disembuhkan, menyebabkan lebih dari 1 juta infeksi dilaporkan setiap hari. Upaya kolaboratif global sangat diperlukan untuk mengatasi peningkatan ini dan mencapai target pengurangan infeksi yang telah ditetapkan.(*)

Penulis: Ani
Editor: Ani

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *