Asik Bermain Air Laut, Bocah SD Ditemukan Tenggelam di Bawah Lokasi Masjid Terapung

akurasi 2019
3 Min Read
Ibu korban masih shock mengetahui anaknya meninggal karena tenggelam saat berada di kamar jenazah RS PKT. (Istimewa)
Ibu korban masih shock mengetahui anaknya meninggal karena tenggelam saat berada di kamar jenazah RS PKT. (Istimewa)

Akurasi.id, Bontang – Seorang bocah berinial AL (7) warga Jalan Kapal Selam 1, RT 19, Kelurahan Loktuan, Bontang, ditemukan tewas tenggelam di lokasi pembangunan Masjid Terapung, Selambai, yang sedang dibangun Pemerintah Bontang. Bocah malang itu ditemukan warga setempat sudah dalam keadaan tidak bernyawa pada Selasa (3/9/19) sekira pukul 13.00 Wita.

Seorang saksi bernama Alimuddin (54) menceritakan, pada awalnya, dia mendengar adanya suara permintaan tolong dari sekumpulan anak kecil yang berada tepat di bawah lokasi pembangunan tiang pancang Masjid Terapung Bontang.

Mendapati itu, Alimuddin langsung bergegas mendatangi lokasi anak-anak itu berada. Tiba di lokasi kejadian, warga Selambai diberitahukan jika ada kawan mereka yang tenggelam. Mendapati itu, dia langsung bergegas terjun ke laut menyelamatkan korban.

“Saat saya lagi duduk-duduk, tiba-tiba ada tiga anak yang berlari ke arah saya sambil meminta tolong. Pas saya lihat (lokasi), ternyata sudah ada jasad anak (AL) yang mengapung (di lokasi pembangunan Masjid Terampung),” ungkap dia kepada Akurasi.id.

Pria yang juga bekerja pada proyek pembangunan Masjid Terampung Bontang itu berujar, ketika kejadian, hampir semua pekerja sedang beristirahat. Sehingga hampir tidak ada orang dewasa yang mengawasi korban dan temannya yang bermain di lokasi proyek tersebut.

Olah TKP di lokasi tenggelamnya anak berusia 7 tahun di proyek pembangunan masjid terapung, tampak Bhabinkamtibmas Loktuan Bripka Bajuri dan saksi Alimuddin sedang menunjuk TKP.(Ayu Salsabila/akurasi.id)

Selain itu, pada saat korban ditemukan, air laut sedang pasang. Sehingga kedalaman air laut di sekitar lokasi pembangunan Masjid Terapung Bontang setinggi leher orang dewasa. “Saat kejadian tidak ada pekerja karena sedang jam istirahat. (Saat saya menemukan korban), kondisi jasadnya sudah dalam keadaan tengkurap dan tanpa sehelai pakaian apapun,” jelas dia.

Saksi lainnya, Bhabinkamtibmas Loktuan Bripka Bajuri menuturkan, pada saat korban diselamatkan warga, kondisinya sudah tidak bernyawa lagi. Sehingga upaya penyelamatan yang dilakukan petugas kesehatan rumah sakit sudah tidak mampu memberikan hasil apapun. “(Saat dibawa ke rumah sakit) korban sudah meninggal di lokasi kejadian,” ucapnya.

Bripka Bajuri menceritakan, sesuai informasi yang peroleh dari ibu korban, kalau anaknya memang sering bermain dengan teman-temannya di sekitar pantai. Sudah berulang kali korban diminta agar setiap pulang sekolah langsung ke rumah.

Hanya saja, korban diketahui memilih untuk bermain di sekitar tepi pantai Loktuan bersama teman sebayanya. “Korban ini sekolah di SD Nurul Iman. Sejak pulang sekolah (Selasa siang, korban) belum ada ke rumah, tiba-tiba ibunya malah mendengar kabar duka ini,” tuturnya.

Penulis: Ayu Salsabila
Editor: Yusuf Arafah

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *