
Akurasi.id, Samarinda – Subuh dini hari (6/6/2020) sekita pukul 04.30 Wita, sebuah kebakaran besar melada warga Jalan Lambung, Kelurahan Pelita, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda. Dalam kebakaran tersebut, api menghanguskan sekitar 19 bangunan rumah yang berada di dalam gang sempit yang berdekatan dekat pasar tradisional itu.
baca juga: Demi Awet Muda, Pria di Samarinda Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita
Menurut salah satu korban, Markuni (48), saat kejadian dirinya beserta istri sedang tidur lelap, seketika dirinya terbangun lantaran mendengar teriakan dari warga bahwa sedang terjadi lebakaran.
“Saat itu saya panik, jadi waktu itu saya dan istri cuman bawa motor ke tempat aman, saat kemabli ke rumah ternyata rumah sudah habis dilalap api,” ucapnya.
Tim pemadam kebakaran dan para relawan yang turun ke tempat kejadian baru bisa menjinakan api setelah hampir kurang lebih 2 jam. Infomasi dihimpun media ini, dugaan sementara api berasal dari salah satu rumah warga yang sedang memasak ketupat.
“Dari informasi warga api berasal dari kompor yang meledak dari salah satu rumah warga yang sedang memasak ketupat,” ucap Surnadi Siman salah seorang staf Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda.
Lanjut Sunardi, saat menjinakan api timnya mengaku kesulitan lantaran lokasi kebaran berada di jalan yang cukup sempit. Selain itu, pihaknya juga cukup kesulitan mendapatkan sumber air. Sehingga proses pemadaman berlangsung lama.
“Rata-rata rumah yang terbakar berbahan kayu, dan banyak warga yang menonton di sekitar kejadian, sehingga kami cukup kesulitan keluar masuk memadamkan api,” tuturnya.
Akibat kebakaran ini, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, lantaran api membakar 5 ruko di Jalan Lambung Mangkurat dan 14 rumah yang berada di Jalan Aziz Samad tepatnya di Gang H Mansur RT 33.
Beruntungnya, dalam musibah kebakaran besar tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun setidaknya terdapat sebanyak 26 kepala keluarga (KK) yang berisikan sebanyak 104 jiwa kehilangan tempat tinggal dalam musibah tersebut. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin