Jakarta, Akurasi.id β Beredarnya Draft Susunan Kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Periode 2024-2029 di media massa dan media sosial menarik perhatian publik. Daftar tersebut memuat 64 nama menteri, wakil menteri, kepala lembaga nonkementerian, dan jaksa agung yang diprediksi akan mengisi kabinet pemerintahan baru.
Banyak nama yang tak asing lagi di kancah politik nasional tercantum dalam daftar ini, termasuk beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Maju Jokowi yang tetap dipertahankan seperti Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, dan Bahlil Lahadalia. Namun, nama-nama seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Hadi Tjahjanto tidak muncul dalam daftar tersebut.
Reaksi Meutya Hafid atas Isu Penunjukan sebagai Menteri
Dalam wawancara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid membantah kabar yang menyebut dirinya akan menjadi Menteri Luar Negeri atau Menteri Pertahanan di kabinet Prabowo-Gibran. Menurut Meutya, keputusan mengenai jabatan menteri adalah hak prerogatif presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Belum ada (tawaran), belum pembahasan sepenuhnya. (Soal menteri) hak prerogatif presiden terpilih,” kata Meutya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024). Meski demikian, ia berharap ada perempuan yang menduduki kursi menteri dalam kabinet baru, meskipun belum tentu dirinya yang akan dipilih.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga pernah menyampaikan harapannya agar partainya mendapatkan lima kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. Politikus senior Partai Golkar Idrus Marham menambahkan bahwa partainya tidak keberatan dengan jatah lima kursi tersebut, meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan Prabowo.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani