Peresmian LPG Production Booster System ini disebut-sebut menjadi yang pertama di dunia. Dari proyek ini, Badak LNG berharap, akan dapat membantu ketahanan energi lokal maupun energi nasional ke depannya.
Akurasi.id, Bontang – Badak LNG meluncurkan proyek LPG Production Booster System (LPBS), Selasa (6/12/2022). Bertempat di area Kilang Badak LNG, peresmian dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
LPG Production Booster System (LPBS) merupakan proyek modifikasi kilang LNG, agar dapat mengekstraksi lebih banyak LPG. Caranya, dengan melakukan instalasi pendingin tambahan pada scrub column overhead. Penurunan suhu diharapkan dapat membuat kondensasi lebih banyak pada hidrokarbon berat sehingga meningkatkan produksi LPG.
Senior Manager, Corporate Communication dan General Support, Badak LNG, Yuli Gunawan mengatakan, melalui implementasi proyek ini, produksi LPG dari Kilang LNG Bontang yang dikelola oleh Badak LNG dapat meningkat hingga 323 persen. Dari yang sebelumnya defisit (impor) LPG sebesar 270 meter kubik per hari menjadi dapat memproduksi LPG sebesar 603 meter kubik per hari. Peningkatan ini menghasilkan total produksi LPG sebesar 1.560.000 meter kubik dan potensi pendapatan sebesar 92 juta USD selama tahun 202–2027.
Sebagai proyek LPG Production Booster System (LPBS) pertama dan satu-satunya di dunia. Inovasi karya anak bangsa ini memberikan manfaat besar bagi Indonesia, khususnya dalam mewujudkan ketahanan energi nasional melalui kontribusi produksi LPG domestik.
“Terobosan ini juga mendukung transformasi bisnis Badak LNG. Serta memberikan manfaat strategis bagi para pemangku kepentingan perusahaan, di antaranya mengurangi impor LPG,” jelasnya.
Badak LNG Pengelola Gas Alam Tertua di Indonesia
Badak LNG adalah perusahaan pengolah gas alam tertua di Indonesia. Selama hampir 50 tahun, perusahaan yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Ini telah berhasil memenuhi berbagai permintaan LNG dari dalam maupun luar negeri secara aman, selamat, dan andal. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan yaitu “Unggul dan Mendunia dalam Layanan Pengelolaan Fasilitas LNG”.
Peresmian ini sekaligus menorehkan prestasi baru bagi Badak LNG, di mana sebelumnya perusahaan telah meraih berbagai pencapaian. Di bidang safety, Badak LNG telah mencapai lebih dari 120 juta jam kerja aman setara dengan 5.820 hari kerja aman tanpa kecelakaan yang menghilangkan hari kerja selama 16 tahun sejak 8 Desember 2006.
“Di bidang pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, Badak LNG merupakan peraih PROPER Emas 11 kali berturut-turut yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,” ungkap Yuli Gunawan.
Selain itu, Badak LNG juga meraih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) tahun 2022 dari Kementerian ESDM Republik Indonesia. Badak LNG juga telah menerapkan sejumlah standar internasional yaitu ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, ISO 17025, ISO 50001, dan ISO 37001. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id