Dapat Sertifikat dari MUI, Vaksin Merah Putih Unair Jadi yang Pertama Halal

akurasi 2019
2 Min Read
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Vaksin Merah Putih besutan Unair mendapatkan sertifikat halal. Tak ayal, vaksin merah putih pun menjadi vaksin covid-19 pertama yang halal.

Akurasi.id, Surabaya – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Mohammad Nasih, mengatakan, Vaksin Merah Putih yang mereka kembangkan merupakan vaksin Covid-19 pertama bersertifikasi halal.

Nasih mengungkapkannya saat acara Seremoni Uji Klinis Fase 1 Vaksin Merah Putih inovasi Unair, di RSUD dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2).

“Alhamdulillah. Vaksin ini adalah vaksin halal pertama,” kata Nasih saat memberikan sambutan.

Nasih mengatakan pihaknya menerima sertifikat halal dua hari yang lalu dan akan berlaku hingga 2026.

“Kami sudah mendapatkan sertifikat halal 7 Februari lalu. Sertifikatnya halal, dan akan berlalu sampai tanggal 6 Februari 2026,” ucap dia.

Nasih mengatakan pihaknya mampu menerima sertifikat halal ini berkat doa masyarakat Jatim yang selama ini berharap ada produk yang membanggakan dari Indonesia.

“Ini adalah karena harapan masyarakat Jatim, masyarakat dan bangsa Indonesia untuk tidak hentinya berharap dan berdoa agar ada produk yang jadi kebanggaan kita semua,” katanya.

[irp]

Masuk ke Tahap Uji Klinis Fase 1

Pada uji klinis fase 1 nanti, vaksin ini akan disuntikkan ke 90 orang yang telah bersedia menjadi relawan. Nasih pun memohon agar semua tahapannya bisa terlewati dengan baik.

“Ke depan memang tinggal beberapa langkah. Pak Menkes, Pak Menko, tetapi menurut hemat kami ini adalah langkah yang terjal untuk tahapan berikutnya,” kata dia.

“Karena itu kami memohon support, doa, kontribusi dan kerjasama dari bapak ibu semua,” lanjutnya.

[irp]

Sementara itu, Dirut RSUD dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi memohon dukungan semua pihak agar proses uji klinis vaksin ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan.

“Masih panjang perjalanannya. Hari ini clinical trial fase 1 ada 90 sasaran. Lalu fase 2 sekitar sampai April 400, kalau hasilnya baik bermanfaat efikasi baik akan berlanjut clinical trial fase 3,” katanya. (*)

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *